Detail Cantuman Kembali
Hubungan Konsumsi Fast Food Dan Aktifitas Fisik Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja Di Indramayu Tahun 2019
Fast food adalah makanan cepat saji yang dikonsumsi secara instan. Fast food memiliki ciri kandungan gizi tidak seimbang. Kebanyakan mengandung kalori tinggi, tetapi sangat rendah serat, fast food juga tinggi kandungan lemak (termasuk kolesterol), gula dan garam, rendahnya aktivitas fisik merupakan faktor utama yang mempengaruhi obesitas. Proporsi anak yang tidak rutin berolahraga sebesar 39,4% dan yang melakukan aktivitas fisik terdapat 2.3% yang mengalami obesitas di SMKN 1 Indramayu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan konsumsi fast food dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada remaja. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental sampling dengan jumlah 94 sampel dihitung menggunakan rumus slovin. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan analisis univariat dan bivariat dilakukan dengan Uji Chi-Square. Hasil penelitian
ini menunjukan bahwa ada hubungan antara konsumsi fast food dengan kejadian Obesitas dengan nilai P=0,000, ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian Obesitas dengan nilai P=0,009. Saran dalam penelitian ini yaitu masih ada siswa/i yang mengkonsumsi fast food dengan aktivitas fisik kurang sehingga harus menjaga pola makan dan melakukan aktivitas fisik secara rutin.
Risky Andriyani
610.5 AND H
610.5
Skripsi Kesehatan Masyarakat
Indonesia
STIKes Indramayu
2019
Indramayu
LOADING LIST...
LOADING LIST...