Detail Cantuman Kembali
Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Pada Masyarakat Di Indonesia
Menurut World Health Organization Sekitar 827.000 orang di negara berpenghasilan rendah dan menengah meninggal akibat air, sanitasi, dan kebersihan yang tidak memadai setiap tahun, mewakili 60% dari total kematian akibat diare. Pada 2017, 45% populasi global (3,4 miliar orang) menggunakan layanan sanitasi yang dikelola dengan aman. 31% populasi global (2,4 miliar orang) menggunakan fasilitas sanitasi pribadi yang terhubung ke selokan tempat pengolahan air limbah. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Berdasarkan data Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Kementerian Kesehatan 2018 akses sanitasi di Indonesia sudah mencapai 75% dengan desa Open Defecation Free (ODF) sebanyak 17.519 desa (Kemenkes, 2018)
Metode penelitian ini menggunakan systematic literatur review. Dilakukan melalui mesin pencari dari google schoolar menggunakan bahasa indonesia, dalam pemilihan jurnal peneliti menggunakan PICOS
Hasil penelitian systematic literature review dari total 4 jurnal yang didapat, ada 3 jurnal yang menyatakan ada hubungan variabel pengetahuan dengan perilaku BABS, sikap ada 4 yang terdapat hubungan dengan perilaku BABS, Dukungan Sosial 1 penelitian yang menyatakan ada hubungan.
Kesimpulan menyatakan ada hubungan pengetahuan, sikap dan dukungan sosial dengan perilaku BABS. Disarankan untuk lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk mendorong sikap yang baik dan juga pada saat melaksanakan penyuluhan disertai dengan motivasi kepada masyarakat serta dukungan sosial dari petugas kesehatan tokoh masyarakat dll.
Ade Melanda Septriana
610.5 SEP f
610.5
Text
Indonesia
STIKes Indramayu
2021
Indramayu
LOADING LIST...
LOADING LIST...