Detail Cantuman Kembali
Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kajadian BBLR Di Wilayah Kerja Puskesmas Juntinyuat Kab. Indramayu Tahun 2022
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan masalah
kesehatan yang penting karena BBLR memiliki pengaruh besar terhadap tingginya
angka kematian neonatal dan kematian bayi yang merupakan indikator utama
derajat kesehatan. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Tahun 2021
jumlah kematian bayi sebanyak 170 kasus dan 156 kasus diantaranya merupakan
kematian neonatal, dengan penyebab kematian terbanyak yaitu BBLR sebanyak
63 kasus. Berdasaarkan data dari Puskesmas Juntinyuat Tahun 2022, jumlah
kematian bayi sebanyak 15 kasus dengan penyebab kematian BBLR 6 kasus,
IUFD 4 kasus, asfiksia 2 kasus, lahir mati 2 kasus, dan atresia ani 1 kasus.
Tujuan penelitian: untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian BBLR di wilayah kerja Puskesmas Juntinyuat Tahun 2022. Metode
penelitian: menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan case
control. Populasi penelitian ini adalah ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas
Juntinyuat Tahun 2022 sebanyak 536 orang. Sampel penelitian ini adalah semua
kasus dan kontrol yang dipilih dengan perbandingan kasus dan control yaitu 1:2
dengan jumlah total responden 63, yang terbagi menjadi kelompok kasus
sebanyak 21 responden, dan kelompok kontrol sebanyak 42 responden. Instrumen
penelitian menggunakan lembar kuesioner. Analisa yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisa univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian:
terdapat 4 variabel yang berhubungan dengan kejadian BBLR, yaitu pengetahuan
( p value = 0,017), umur ( p value = 0,000), paritas ( p value = 0,006), LILA ( p
value = 0,015), dan terdapat 1 variabel yang tidak berhubungan yaitu usia
kehamilan ( p value = 1,000). Hasil multivariat diketahui faktor dominan yaitu
variabel umur p value = 0,000 dan nilai OR yaitu 25,70. Peneliti menyimpulkan
bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadan BBLR adalah
pengetahuan, umur, paritas dan LILA sehingga perlu adanya upaya pencegahan
terjadinya BBLR dengan meningkatkan KIE dan penapisan pada ibu beresiko.